vancognito.com – Isle of Skye, dikenal dengan pemandangan pegunungan yang dramatis dan cuaca yang berubah-ubah, kini menjadi tujuan utama bagi pencinta kuliner. Dalam dekade terakhir, pulau terbesar di Inner Hebrides ini tidak hanya menarik pengunjung untuk keindahan alamnya, tetapi juga untuk pertumbuhan pesat dalam dunia kuliner. Para penduduk lokal, yang dikenal sebagai Sgitheanach, memainkan peran penting dalam perkembangan ini dengan fokus pada bahan makanan lokal dan berkelanjutan.
Calum Montgomery, seorang koki yang dilahirkan dan dibesarkan di Skye, ingin menampilkan kekayaan alam pulau tersebut melalui menu di Edinbane Lodge. Ia menekankan pentingnya menghargai produk lokal seperti kerang, lobster, dan scallop yang ditangkap langsung dari laut sekitar. Sebagai generasi penerus nelayan, ia juga merasa terhubung dengan tradisi kuliner nenek moyangnya. “Menggunakan produk lokal berarti banyak bagi saya,” ujarnya.
Di sisi lain, Clare Coghill dari Café Cùil memperkenalkan menu yang merayakan cita rasa Skye. Setelah sukses di London, ia kembali ke pulau ini dan menemukan bahwa ada serapan pasar yang kuat untuk makanan berkualitas di rumahnya. “Bahan-bahan segar sangat mudah didapat di sini,” katanya.
Kinloch Lodge, yang dikelola oleh Isabella Macdonald, juga terus berinovasi dengan pendekatan kuliner yang kreatif. Para chef di sini tidak hanya memasak tetapi juga mengumpulkan bahan-bahan lokal yang segar, menjadikan pengalaman makan semakin menyatu dengan alam.
Industri whisky turut berkontribusi pada stabilitas ekonomi di Skye, memberikan peluang kerja bagi generasi muda. Torabhaig Distillery, misalnya, telah menjadi sumber pekerjaan baru yang mendukung keberlanjutan di pulau ini. Dougie Stewart, manajer operasional, mengungkapkan bahwa industri ini sangat penting untuk mempertahankan penduduk setempat.
Dengan komitmen kuat terhadap produksi lokal dan kolaborasi antarpelaku industri, Skye sedang mengalami kebangkitan kuliner yang membuatnya semakin dikenal sebagai destinasi wisata kuliner.